H

Minggu, 25 November 2012

SECOND CHANCE pt.5


Bel istirahat berbunyi nyaring. Anak-anak mendesah lega tak lain Jason dan Doni. Mereka segera berjalan keluar kelas dan menempati kingdom mereka di kantin. Sebuah meja di pojok kantin yang tepat bersebelahan dengan kolam ikan.
“Oke, sekarang lu harus cerita,” todong Doni. “Cerita apaan?” Jason pura-pura tidak mengerti. “Jangan sok nggak ngerti deh lu! Udah lima tahun kita sekelas dan selalu duduk sebangku. Sekarang cerita!” tuntun Doni tegas.
Jason terdiam lama lalu dihembuskannya napas dengan berat. “Anak baru tadi, mantan gue Don,” kata Jason mulai bercerita. “Terus?” tanya Doni. “Dia selama ini, semenjak putus tepatnya. Selalu ngirimin surat permintaan maaf dan ngajak balikan ke gue. Tiap minggu malah,” jelas Jason. Doni hanya bisa diam tidak percaya. “Kalau lu nggak percaya, hari ini lu ke rumah gue dan liat semua surat-surat itu,” kata Jason. “Oke, hari ini gue ke rumah dan lu harus cerita semuanya di sana dengan sangat jelas,” kata Doni.
Saat mereka mulai menyantap makanannya, tangan putih dan sehalus porselen menyentuh bahu Jason dengan pelan. Jason menoleh dan diam saat mendapati siapa orangnya.
“Hai Jason! Lama nggak ketemu,” sapa Jeselyn ramah seperti tidak terjadi sesuatu diantara mereka. Bisa dilihat oleh Doni, Jason membalas dengan senyum yang dipaksa, “Oh, hai Jes. Kenapa pindah?” tanya Jason tanpa basa-basi. “Kayaknya lu nggak seneng banget gue pindah ke sini. Oh iya, hai,” kata Jeselyn sambil menyapa Doni. “Hai, gue Doni,” Doni memperkenalkan diri. “Gue Jeselyn. Eh gue duluan ya,” kata Jeselyn.“Haha, nggak berubah sampai sekarang,” kata Jason lebih pada dirinya sendiri namun masih bisa didengar oleh Doni.
Tak lama, bel pun berbunyi dan murid-murid kembali ke kelasnya masing-masing. Selama di kelas, Doni bisa menyadari Jeselyn diam-diam curi pandang ke arah Jason dan Jason tahu kalau dirinya sedang diperhatikan berubah menjadi sangat pendiam hari ini. Sepertinya memang ada yang salah di antara mereka berdua, pikir Doni.
►►►

Tidak ada komentar:

Posting Komentar