Suara air mengalir terdengar dari kejauhan. Jason
dan regunya mengikutih arah asal suara itu. Semakin lama semakin terdengar
jelas di telinga mereka. Tak lama kemudian, akhirnya mereka menemukan aliran
sungai tersebut. “Oke, sekarang kita bisa dibilang aman. Pasti kita akan
menemukan jalan keluar dari hutan ini,” kata Jason yakin. Teman se-regunya
hanya berharap demikian, sebab sudahdari tiga jam yang lalu mereka berjalan
menyusuri hutan ini dan sama sekali tidak menemukan adanya tanda kehidupan,
selain mereka tentunya.
“Kak, jadi sekarang kita ngapain?” tanya Jocelyn,
salah satu adik kelas yang berada di regunya. “Kita istirahat dulu, OK?” jawab
Jason. Jocelyn menganggukkan kepala sebagai jawaban.
“Bos! Lo
tau sesuatu?” tanya Doni yang sedari tadi berada tak jauh dari Jason. “Tau
apaan? Gue ganteng? Elah, itu mah udah bukan rahasia umum kali...!” jawab
Jason. Doni menjitak kepala Jason keras, “Bego! PD mampus lu!”. “Hehehe. Gue
tau sesuatu? Sesuatu apa ya sebenernya? Lebih spesifik dong lu kalo mau ngasih pertanyaan,”
kata Jason. “Gue rasa Jocelyn suka sama lu,” goda Doni. “Gue tau kok gue banyak
nge-fans,” kata Jason dengan
bangganya. “Gue bingung, kok gue yang sekeren dan sepinter ini bisa punya temen
yang PD mampus gini? Salah apa gue bisa dapet temen yang kayak begini,” ratap
Doni. Sekarang gantian Jason yang menjitak kepala Doni dengan keras. “Sekarang
siapa yang PD mampus, hah?” kata Jason.
Sebenernya Doni sudah terbiasa dengan jawaban ‘Gue tau banyak nge-fans’ dari Jason setiap Doni memberitahu
bahwa ada seseorang yang suka padanya. Sudah lima tahun Jason dan dirinya
berteman tapi tak pernah sekalipun Doni melihat Jason ada hubungan spesial
dengan perempuan manapun. Padahal menurutnya, Jason memiliki wajah yang ganteng
(tentu tidak lebih ganteng dari dia sendiri), gaya yang keren dan memiliki
nilai jual yang tinggi. Tapi setiap perempuan yang menyatakan perasaan pada
Jason, selalu ditolaknya secara halus. Bahkan saat permadona sekolah mereka-
Lucy Daniella-menyatakan perasaan padanya, Jason tetap menolaknya. Ini dia
salah satu dari nilai jual Jason, dia sulit untuk dipikat para kaum hawa di
sekolah mereka.
“Bengong mulu kerjaan lu. Lagi mikirin kenapa gue
bisa lebih ganteng dari lu? Ya itu mah emang udah takdir ya gue dilahirkan
lebih ganteng daripada lu,” ejek Jason. “Sialan lu!” kata Doni sambil menoyol
kepala sobatnya itu.
►►►
Tidak ada komentar:
Posting Komentar