“Tuh kan bener apa kata gue! Kalau ngikutin aliran
sungai pasti kita keluar dari hutan deh!” kata Jason bangga. “Sip lah Kak Ketu!
Yang penting sekarang gue bisa makan! Laper banget gue dari tadi!” teriak
Tommy. “Kak Tommy laper? Nih Kak, makanan ku masih ada,” tawar Kiki dengan
senyuman semanis mungkin. “Makasih Kiki, kamu emang yang terbaik deh!” Tommy
melancarkan serangan gombalnya. Saat ini, Jason dan regunya sudah berada di
desa di hilir sungai.
Jason mengeluarkan hp-nya dari saku jaketnya dan
menghubungi nomor salah satu panitia acara hiking.
“Halo?”
hubungan tersambung.
“Ya, halo. Saya ketua dari Regu Kepo, Jason
Adisaputra,”
“Oh kamu!
Sekarang kalian di mana? Sudah hampir lima jam kita nunggu di markas, kalian
nggak nongol juga!” kata seseorang dari seberang.
“Maaf Kak, tadi kita sempat tersesat. Sekarang kita
ada di desa di hilir sungai Kak,”
“Oke,
sebentar lagi tim panitia akan menjemput kalian. Kalian tunggu saja di sana,”
lalu sambungan diputus.
“Woi, Jas! Nggak mau makan lu? Tuh anak-anak
diundang makan di salah satu rumah,” kata Doni. “Sip, nantilah gue makannya. Lu
nggak makan?” tanya Jason. “Udah dong, emang gue kayak lu? Sok diet,” ejek Doni.
“Telepon siapa lu barusan?” lanjutnya. “Markas. Bentar lagi kita dijemput
panitia,” jawab Jason. Doni mengangguk mengerti.
“Jas, gue mau nanya deh,” kata Doni. “Extacly yes, apaan?” jawab Jason. “Lu udah
pernah pacaran apa belom? Kayaknya gue nggak pernah ngeliat lu deket sama cewek
deh,” kata Doni. Jason diam sesaat. “Dulu, gue pernah pacaran. Baru sekali sih.
Dan nggak berkesan baik buat gue,” cerita Jason. “Nggak berkesan baik gimana?”
tanya Doni tak mengerti. “Ya... Gue pacaran dan putusnya berantem. Mantan gue
ternyata cuman jadiin gue taruhan. Kurang lebih kayak gitu,” jelas Jason. “Wow.
Sori,” kata Doni tak enak hati. “Nggak papa lagi, santai aja,” kata Jason.
“Terus, sekarang kenapa lu selalu nolak semua
cewek yang nembak elo?” tanya Doni penasaran. “Entah ya, mungkin itu trauma
atau apa emang gue yang nggak mau nyoba lagi,” jawab Jason. “Hah? Lo nggak mau
pacaran lagi? Berarti lo mau hidup seorang diri gitu?”, “Alah! Lebay lo! Nggak
gitu juga kali. Buat sekarang aja,” kata Jason. Doni mengangguk-anggukkan
kepalanya. “Eh, laper nih! Temenin gue makan dong,” ajak Jason. “Dasar. Giliran
anak-anak udah pada mau selesai makan aja lu baru makan,” gerutu Doni. Tapi
Doni tetap menemani Jason.
Tak lama kemudian, panitia pun datang. Jason dan
regunya segera kembali ke markas bersama dengan panitia.
►►►
Tidak ada komentar:
Posting Komentar