H

Rabu, 16 Mei 2012

(1st)

Sering banget gue baca di novel atau pun di komik tentang bagaimana rasanya ketika dada terasa berat, terasa sesak. Dan tentu aja, dengan perasaan campur aduk. Bisa senang, sedih, marah, atau malah semuanya jadi satu. Gue penasaran bagaimana sih rasanya pas dada kita terasa berat atau sesek? Selama ini gue cuma bisa ngebayangin dan ujung-ujungnya, nggak berhasil dan gue malah meremehkan tokoh yang nangis gara-gara dadanya sesak, atau berat, atau penuh itu.

Sampai tadi gue ngerasain sendiri. Yah, bukan secara langsung juga sih, maksudnya tuh kayak perokok pasif gitu. Gue abis baca satu novel yang bener-bener endingnya bisa dibaca tapi jalan menuju endingnya itu ribet. Dan menjengkelkan untuk lebih jelas.
Di novel itu menceritakan bagaimana persahabatan antar cewek dan cowok, lalu pacaran, dan mereka menyadari kalau mereka nggak bisa jadi lebih dari teman.

Sebenernya sih di novel itu nggak ada tulisan kalau misalnya tuh si cewek merasa dadanya berat, sesak, atau penuh gara-gara sahabat cowoknya itu. Tapi itu yang bikin pembacanya bisa berkhayalan dan dapat merasakannya sendiri. Dan itu terjadi sama gue. Setelah gue baca novel itu, dada gue nyesek, penuh, berat, sesak. Rasanya tuh pengin nangis tapi ditahan. Dan gue akhirnya tau, kenapa di setiap novel atau komik yang menceritakan seorang tokoh yang dadanya terasa sesak, penuh, atau berat berujung menjadi tangisan. Entah itu tangisan bahagia, haru, atau memang arti tangisan sesungguhnya (sedih). 

Susah untuk diungkapkan dengan kata-kata. Jadi sebaiknya lo baca aja novelnya. 
Moonlight Waltz
Ciptaan Fenny Wong, terbitan Gagasmedia.
Wajib dibaca lhoo...!!

Sabtu, 05 Mei 2012

OCD - Obsessive-Compulsive Disorder

                Ada yang tahu apa itu OCD? Belum banyak masyarakat Indonesia yang mengetahui apa itu OCD. Malah ada yang udh kena OCD tp belum tau OCD itu apa.
                OCD atau Obsessive-Compulsive Disorder ini adalah penyakit  mental dmn pikiran dipenuhi pemikiran yang menetap dan tdk dpt dikendalikan, dan individu dipaksa untuk terus mengulang suatu tindakan, yang menyebabkan stress yg signifikan dan mengganggu keberfungsian sehari-hari.
               Individu yang beresiko mengalami OCD adalah:

  • Individu yang mengalami permasalahan dalam keluarga
  • Kerusakan pd lobus frontalis, ganglia basalis, dan singulum
  • Individu yang memiliki intensitas stress yang tinggi
  • Riwayat gangguan kecemasan
  • Depresi
  • Individu yang memiliki gangguan seksual
             Nah, perilaku yang biasa terjd pada org OCD adalah:

  • Sering membersihkan atau mencuci tangan
  • Memeriksa atau megecek
  • Menimbun atau mengoleksi barang
  • Menghitung atau mengulang pikirannya berkali-kali
  • Takut terkontaminasi penyakit/virus
  • Takut membahayakan orang lain
  • Takut salah
  • Takut dianggap tidak sopan
  • Perlu ketepatan, atau kepastian, atau simetri
  • Bingung atau keraguan yang berlibihan
  • Cemas akan kesalahan pada urutan bilangan
               Nah, udah tau kan individu yang beresiko mengalami OCD dan perilaku yang terjd pd org OCD? Jadi, mulai sekarang kita harus mengubah cara hidup kita supaya nggak mengalami OCD ini. Tapi kalau yang udh mengidap penyakit ini, kalian dapat ke psikiater, psikoterapi, dan farmakologi untuk mendapatkan treatment atau penanganan.